Gue masih inget waktu SMA, tepatnya pada tahun 2012, gue diajakin ikut tim Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar MPR-RI. Tadinya gue gak tahu itu lomba apaan, ternyata itu adalah lomba yang rutin diadakan oleh MPR-RI bagi sekolah-sekolah untuk beradu pengetahuan dan wawasan tentang 4 pilar bangsa Indonesia, yakni Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), juga sebagai media sosialisasi MPR-RI tentang 4 pilar berbangsa dan bernegara tersebut kepada generasi muda. Sayangnya waktu itu gue juga lagi persiapan untuk lomba pidato bahasa Jepang di Harumatsuri UHAMKA, takut malah gak maksimal di dua-duanya, gue memutuskan buat milih lomba pidato bahasa Jepang (yang sayangnya juga pada akhirnya gak menang haha). Akhirnya temen-temen gue sudah membentuk tim, terdiri dari orang-orang yang emang pinter di sekolah, merekapun mulai mengikuti lomba itu mulai dari tingkat Provinsi sampai ke tingkat Nasional. Kita suka nontonin lombanya di TV karena waktu itu memang disiarkan.


Kenapa tiba-tiba gue inget itu lagi? Karena pada tanggal 11 Agustus 2016 kemarin, gue dapet undangan untuk hadir pada acara Jakarta Netizen Gathering bersama MPR, sebuah acara yang diadakan oleh MPR-RI untuk bertemu dan ngobrol-ngobrol bareng netizen dan blogger tentang MPR. Intinya, MPR menyadari akan perkembangan dunia digital saat ini dan tentunya ingin lebih dekat dengan para pelaku di dunia digital, khususnya para netizen dan blogger agar program-program MPR lebih tersosialisasikan dan pemahaman kita akan kebangsaan juga bisa lebih tersebar dengan lebih luas dan lebih “halus”. Di sini gue bareng Kak Irvina dan Iqbal yang dari Kancut Keblenger juga, sama ketemu Mbak Isnuansa yang sudah lama gak ketemu, dan juga blogger-blogger lainnya. Selain dihadiri oleh para blogger dan netizen, acara ini juga dihadiri oleh awak media baik dari media cetak maupun media elektronik.

Pak Purwadi, Kepala Bagian Pemberitaan, Hulembaga, dan Layanan Informasi

Di acara ini, dari MPR, tepatnya Sekertaris Jenderal, Bapak Ma'ruf Cahyono menjelaskan tentang pentingnya pengetahuan tentang kebangsaan ini ditanamkan kepada generasi muda sekarang. Kita juga jadi tahu cerita-cerita di balik pekerjaan MPR. Kesan yang paling kuat buat gue sih, acara udah bikin kita melihat MPR dari kacamata yang berbeda. Kalo denger MPR gitu kan kesannya woooh pemerintahan, kaku, dan lain sebagainya, tapi dengan acara yang berjalan cair kemarin itu, persepsi itu mulai tergantikan, bahwa ternyata institiusi pemerintahan yang tinggi seperti MPR pun bisa membuka diri, salah satunya lewat acara gathering kemarin. Ini bukan acara gathering pertama yang diadakan MPR loh, sebelumnya MPR juga udah mengadakan acara gathering netizen serupa di Jogja pada Maret 2016 dan Solo pada November 2015, dan untuk Jakarta diadakan tanggal 11 Agustus 2016 itu yang bertempat di De Podium Senayan City Mall. Untuk awal, memang penting untuk membuang kesan kaku dan kolot dari institusi pemerintahan yang selama ini sudah melekat di benak awam.

Pak Ma'ruf Cahyono, Sekjen MPR

Sebelum acara selesai, ternyata dapet kabar kalau Ketua MPR, Bapak Zulfikri Hasan yang sebelumnya katanya gak bisa ikut karena lagi ada acara, sedang dalam perjalanan ke lokasi. Wah semuanya antusias menunggu Ketua MPR, dan begitu datang, Pak Zulkifri say hi, memberikan sedikit sambutan kemudian kita berfoto bersama, dan beberapa ada yang selfie sama Pak Zulfikri, tapi gue enggak euy, malu hahahaha. Tak lupa sebelum acara ditutup, ada sesi tanya-jawab juga kritik dan saran dari para netizen yang membuahkan beberapa butir masukan yang kiranya bermanfaat untuk memajukan MPR, khususnya di ranah digital. Karena waktu acara gue gak sempet memberikan saran, gue mau mengungkapkannya di sini aja deh.

Pak Zulfikri Hasan, Ketua MPR

Menurut gue, akan sangat keren jika MPR punya sebuah channel pendidikan kebangsaan yang kekinian dan asik, biar belajar kebangsaan gak selalu jadi momok sebagai pelajaran yang membosankan. Begini, kita udah sama-sama paham kalau pengetahuan tentang kebangsaan itu emang penting, dan untuk mendapatkannya kita harus belajar tentang itu. Nah belajar yang seperti apa? Temen-temen gue  di SMA yang pada ikut lomba cerdas cermat 4 pilar itu, tentu saja pengetahuan mereka akan kebangsaan gak perlu ditanyain lagi, seperti Pak Sekjen sempet singgung juga, para peserta lomba itu sering pas pertanyaannya belum selesai dibacain aja udah mencet bel dan tau jawabannya (ini bener, soalnya gue suka nonton di TV), tapi untuk mencapai level seperti itu, mereka belajar dan belajar terus dengan serius materi-materinya. Pertanyaannya, kalau gak buat lomba, apakah kita semua bisa belajar dengan serius seperti itu?

(dari kiri) Iqbal, Gue, Kak Irvina (foto dari Kak Vina)

Bukannya mengaminkan dan menjustifikasi sifat males belajar kebangsaan yang kayak gitu, tapi seperti pernah gue bahas di postingan sebelumnya, gue berpandangan kalau belajar jangan diasosiasikan sebagai sesuatu yang sakral, serius, atau eksklusif, tapi belajar itu santai, mengalir, dan bersifat “yaudah-sih”. Gak perlu niat untuk belajar untuk kita belajar, karena belajar yang paling asyik dan masuk di kepala adalah belajar yang iseng-iseng didasari oleh rasa penasaran. Menurut gue, termasuk juga belajar tentang kebangsaan ini. Gak perlu kita asosiasikan materi kebangsaan yang memang berat ini, dengan sifat dan sikap yang harus serius dan “siap-grak” untuk mempelajarinya, padahal ada cara-cara yang lebih mengasyikan yang sama-sama bisa mencapai tujuannya: pengetahuan tentang kebangsaan.


Sebagai preseden, di salah satu channel YouTube favorit gue, Crash Course, ada subjek tentang U.S Government, yang berisi series video-video edukasi tentang sistem pemerintahan di Amerika. Terdengar membosankan? Ya, tapi ternyata sama sekali nggak! Gaya narasi dalam video-video itu yang ringan,  penuh dengan jokes dan becandaan tanpa mengurangi esensi dan substansi yang ingin disampaikan, contoh-contoh atau analogi yang mudah dipahami, ditambah animasi yang lucu, justru membuat video-videonya jadi asik dan materi pemerintahan yang disampaikan lebih mudah dipahami. Sama sekali jauh dari kesan kaku, bahkan gue aja yang bukan orang Amerika malah jadi tertarik untuk mempelajarinya karena penjelasannya mudah dipahami (lihat? tanpa niat, tapi karena iseng dan penasaran).



Gue membayangkan, seandainya Indonesia punya yang seperti itu, pasti belajar tentang kebangsaan bakal lebih asik dan lebih masuk di kepala. Mungkin MPR bisa mempeloporinya dengan menggandeng para YouTuber, misalnya. Tidak ada yang salah dengan mengajarkan materi sepenting materi kebangsaan dengan gaya bertutur yang ringan dan animasi kan? Toh tujuan utamanya kan biar pengetahuan ini semakin masuk dan menjangkau bangsa Indonesia. Kalau nanti memang bakal ada, kita netizen pun tentunya akan sangat excited untuk menyebarkan dan share video-video itu karena merupakan sebuah terobosan baru dan berani, kita bakal share di media sosial, kasih tau adik-adik kita yang masih sekolah, dan dengan bangga bisa bilang “Indonesia juga punya yang kayak begini loh”. Pasti keren banget sih.

Pada akhirnya, niat baik MPR-RI untuk mengadakan gathering dan duduk bersama netizen dan blogger ini merupakan langkah yang sangat patut diapresiasi. Untuk institusi setinggi MPR-RI mau duduk bersama dan mendengarkan para netizen dan blogger merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagi kami. Memang sudah saatnya untuk mempertimbangkan dimensi dunia digital dalam mengambil segala kebijakan dan program karena memang sekarang sudah eranya. Terimakasih banyak atas undangannya, semoga silaturahmi ini bisa selalu terjalin.

Jumat 29 Januari 2016 kemaren gue bersama temen-temen blogger dari Kancut Keblenger berkesempatan menghadiri acara ulangtahun yang ke 15 dari Huawei Indonesia #HuaweiID15th. Acara perayaan ulangtahunnya diselenggarakan di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place Jakarta.  Gak nyangka ternyata acaranya gede dan meriah banget, dihadiri oleh seluruh karyawan Huawei Indonesia dari berbagai daerah, membuat ballroom dibanjiri dengan lautan merah dari seragam Huawei. Di depan pintu masuk ballroom, terpampang kue ulangtahun that’s so big the urge to bury your head in is so strong.

photo by Noni

Acara dimulai setelah Jumatan dan makan siang, dan sambil menunggu acara dimulai, para hadirin dihibur dengan penampilan DJ performance dari salah satu employee Huawei. Dan ini baru salah satu dari sekian banyak karyawan Huawei yang berbakat yang nanti kedepannya akan banyak perform di acara ini. Kemudian diputar video interview dari karyawan-karyawan Huawei yang cukup menghibur hadirin, kecuali kita karena banyak inside jokes Huawei yang kita gak ngerti hahaha. Kemudian barulah MC membuka acara. MC nya ada empat orang btw. Empat.

Kemudian ada sambutan-sambutan, yang pertama adalah dari CEO Huawei Indonesia, Mr. Sheng Kai. Mr. Sheng Kai bercerita tentang perkembangan Huawei Indonesia selama 15 tahun ini, dari perusahaan yang cuma dikit karyawannya yang bahkan gak tau cara pronounce “huawei”, ke perusahaan dengan ribuan karyawan dan belasan kantor cabang ini.  Apalagi sekarang Huawei sudah menjadi manufaktur telepon terbesar di Tiongkok. Mr. Sheng Kai juga menjelaskan Core values dari Huawei seperti budaya yang mengedepankan customer dan dedikasi.

Mungkin selama ini kita tahu Huawei dari kerjasamanya dengan Bakrie Telecom untuk membentuk Esia ya, tapi ternyata lingkup Huawei tuh lebih besar dari cuma sekedar handphone, melainkan juga perangkat-perangkat telekomunikasi yang lain. Makanya Huawei Indonesia juga banyak melakukan proyek dan kerjasama dengan provider-provider besar di Indonesia.

Mr. Sheng Kai menjelaskan Huawei's Successful Codes. (photo by Noni)

Selain itu hadir pula duta besar Tiongkok untuk Indonesia memberikan sambutan, serta menteri kominfo, Pak Budi Setiawan. Pas beliau-beliau naik panggung, musik pengiringnya theme song Star Wars dan Pirates of Carribean, man! Keren sih, tapi gue pribadi bakal lebih memilih theme song Game of Throne, pasti lebih keren #salahfokus. Turut hadir juga dalam jajaran tamu penting perwakilan perusahaan-perusahaan bidang ICT di Indonesia seperti CEO PT. Telkom, CEO XL, dan masih banyak lagi, tak ketinggalan juga beberapa artis ibu kota tapi karena sudah 2 tahun gak nonton tipi, gue gak kenal.

Lalu prosesi peringatan ulangtahun yang ke 15 pun dilakukan, secara simbolik, para eksekutif Huawei Indonesia naik ke atas panggung dan menghitung mundur untuk menekan tombol yang sudah disiapkan di atas panggung (yang tadinya gue kira itu buat main kuis-kuisan, gak taunya nggak), dan jeng jeng jeeeeng, SELAMAT ULANGTAHUN!



Seperti yang tadi udah gue singgung di awal, banyak karyawan-karyawan Huawei yang memiliki bakat dan menampilkannya di acara ini. Hadirin dihibur dengan employee performance seperti penampilan angklung, tarian Bali, band, sampai penampilan modern dance ala-ala girlband yang sukses membuat merahnya seragam Huawei menjadi mirip kumpulan wota idol grup ibu kota minus lightstick.

penampilan angklung

Yang paling gue ingat dan yang menjadi favorit gue di acara ini adalah salah satu sesi dimana beberapa karyawan senior Huawei Indonesia berbicara di atas panggung menceritakan pengalamannya selama berada di Huwaei Indonesia. Gak sembarangan, rata-rata telah bergabung dengan Huawei selama sepuluh-sebelas tahun, dari masih fresh graduate, sampe udah pada berkeluarga, dari kantornya masih kecil yang kursi saja kurang, sampai besar dan bahkan sudah memiliki 14 cabang. Tentu saja menyimak cerita jatuh bangun dan sharing dari para senior ini sangat menginspirasi terutama untuk karyawan-karyawan huawei yang lain.

photo by Irvina Lioni

Kalau tadi dari para senior, ada juga speech dan sharing dari Mas Herdito Wahyu yang bisa dibilang sebagai "Huawei Student". Berawal dari program internship yang ditawarkan Huawei ke kampusnya, Mas Herdito mengenal dan memulai perjalanannya di Huawei. Ternyata banyak sekali pengalaman dan ilmu yang ia dapat, bahkan Mas Herdito berkesempatan mengunjungi kantor pusat Huawei di Shenzen, Guandong. Setelah lulus dan mendapat sertifikasi dari kemeninfo, Mas Herdito langsung mendaftar untuk bekerja lagi di Huawei.


Banyak juga sesi pemberian penghargaan kepada karyawan, tim, dan project-project terbaik Huawei Indonesia. Tidak ketinggalan, lucky draw berhadiah ratusan gadget-gadget keren dari huwaei seperti…. sayangnya kita gak dapet nomor undiannya jadi gak akan dapet heuheu. Oh ya, selama mengikuti perayaan ulangtahun ke 15 Huawei Indonesia ini, gue sampe terngiang-ngiang lagu “Dream it Possible” yang merupakan semacam “lagu kebangsaan” nya Huawei, soalnya sering banget dinyanyikan waktu perform. Sampe pas pulang langsung nyari lagunya biar ngilangin ear worm hahaha, coba aja nih dengerin, enak banget dan liriknya bagus.



Selamat ulangtahun buat Huawei Indonesia dan terimakasih kesempatan untuk menghadiri acara ulangtahun ke 15 nya yang keren abis ini, semoga Huawei Indonesia terus maju dan memberikan solusi ICT dengan lebih luas dan lebih baik for better connected Indonesia.

Apa kamu pernah mau bikin postingan dari suatu event, tapi gak enak karena sebelum event itu ada event lain yang belum diposting, dan akan terasa melangkahi? Postingan inilah contohnya. Kemaren gue sama temen-temen komunitas Kancut Keblenger regional Malang abis jalan-jalan ke pantai, dan pulang dari sana pengen langsung nulis postingan tentang itu, tapi karena tiga minggu sebelumnya kita kopdar dan gue belum bikin postingannya, jadi berasa ada hutang, jadi sekarang mau lunasin dulu hutangnya ya, abis itu baru nulis tentang jalan-jalan kemaren heuheu.

Pada tanggal 28 Februari 2015, Kancut Keblenger mengadakan kopdar serempak bertajuk #4mazingKK di seluruh Indonesia dalam rangka ulangtahunnya yang ke 4. Kopdar serempak ini maksudnya kopdar barengan di berbagai tempat di seluruh Indonesia, soalnya member KK udah sampe ribuan member yang tersebar di seluruh kota merupakan tempat bermain yang asik, kepengurusannya pun sudah dibuat per-regional kota, untuk memudahkan kopdar dengan kawancut yang sekota. Nah, di kopdar serempak ini, dikoordinir kopdar di masing-masing kota pada waktu yang bersamaan, yakni pada tanggal 28 Februari--hari ulangtahun KK.

Karena lumayan sering ikut kopdar-kopdar KK di Jabodetabek waktu belum pindah ke Malang, gue pun ditunjuk Kak Vina buat jadi Jendral KK Malang, semacam koordinator untuk regional Kota Malang. Menghadapi kopdar serempak 28 Februari, tentu saja tugasnya termasuk mengkoordinir para kawancut yang berada di Malang untuk mempersiapkan kopdar. KK Malang sendiri sebenarnya sudah pernah kopdar sebelumnya, yang dihadiri oleh lima orang kawancut, kebetulan waktu itu gue gak bisa ikut karena lagi di Tangerang, jadi bisa dibilang gue belum kenal sama sekali dengan para kawancut Malang ini dan belum pernah ketemu. Maka gue harus mulai dari awal, melihat database anggota KK yang berdomisili di Malang, menghubungi mereka satu-satu dan ngajakin kopdar.


Singkat cerita, setelah mendiskusikan lokasi kopdar dan tektekbengeknya, kita sepakat mengadakan kopdar di Alun-Alun Balai Kota Malang, alias Alun-Alun Tugu jam 10 pagi. Alun-alun ini dipilih karena aksesnya yang mudah buat yang gak bawa kendaraan dan angkoters seperti gue heuheu. Dengan dresscode merah, jam 10 pas gue turun dari angkot di alun-alun. Pagi itu alun-alun sepi, hanya segelintir mas-mas terduga maba yang sedang foto-foto dengan background tugu. Gue pun menunggu di spot yang ditentukan: yang menghadap balai kota. Karena cukup panas, gue duduk di bawah pohon yang sebenarnya tajuknya juga kurang menaungi itu.

Gue pun baru inget problem kopdar pertama gini: kita belum tau siapa-siapa, jadi walaupun mereka udah dateng, kita gak tau mereka dan mereka gak tau kita. Memang, sesekali terlihat orang yang jalan-jalan sendiri muter-muterin alun-alun, dan kalau pake baju merah (atau analogusnya), gue bertanya-tanya "jangan-jangan itu anak KK". Yang komunikasi lancar waktu itu adalah Dhimas, yang mengatakan dia sudah datang dan lagi berteduh di depan sekolah sambil melihat dedek-dedek gemes, Dhimas pun bergerak ke alun-alun tempat gue menunggu dan kita pun bertemu #tsah. Bersamanya, gue pun nyamperin segerombolan cewek-cewek yang pake baju merah yang kemungkinan besar anak KK juga--dan ternyata benar.

Ketika kita sudah membentuk gerombolan (bukan sendiri-sendiri kayak tadi lagi) maka akan lebih mudah buat yang baru datang untuk menemukan. Kita pun cari tempat duduk yang adem di bawah pohon yang lebih rindang daripada tempat gue nunggu tadi, dan satu persatu kawancut pun berdatangan.


Kopdar pun dimulai dengan perkenalan, setelah perkenalan, bingung. Ya, problem kopdar pertama lainnya adalah, karena belum kenal, maka masih pada malu-malu dan diem-dieman. Obrolan belum secara alami mengalir dan sempat beberapa kali tejadi silent moment. Gue pun mencoba buka bahasan dengan membawa buku yang berpengaruh untuk gue dalam mengenal dunia blog dan media sosial yakni Why Did The Chicken Browse Social Media? karya Diki Andeas dan Rezeki Nomplok Dari Kontes Blog karya Harris Maulana. Buku-buku itu digilir kalau ada yang tertarik untuk membacanya, namun gak begitu lama, hening kembali terjadi. Ini wajar. Dan pada akhirnya memang membiarkan percakapan terjadi dengan sendirinya memang cara terbaik, dimulai dari ngobrolin dan nanya-nanya ke yang duduk di sebelahnya, yang kampusnya sama ngomongin kampus, yang jurusannya sama ngomongin jurusan, dan sebagainya, untuk mengakrabkan diri terlebih dahulu.


Satu lagi yang cukup bisa memecah suasana hening adalah hadirnya cemilan, terbukti ketika Mbak Ria dan Ashya datang membawa cemilan, suasana mulai rame (eh apa gue doang yang rame karena makan terus ya? hahaha).

Kalau satu obrolan sudah habis dan kembali ke sesi hening, kita bertanya "ngapain lagi ya?", lalu ada pertanyaan "emangnya kalo kopdar biasanya ngapain?" yang mana gue juga bertanya sendiri ke diri gue "iya yah, kemaren kalo kopdar ngapain aja sih?". Dan gue berkesimpulan, biasanya gue dateng kopdar bukan buat acaranya apa dan apa yang akan kita lakukan di sana, tapi emang cuma pengen ketemu sama orang-orang yang selama ini kita kenal di dunia maya. Ya, cuma pengen ketemuan, menurut gue, di situlah esensi kopdar. Mungkin alasan kita bingung mau ngapain segala macem karena kita kurang kenal di dunia maya dan jarang berkomunikasi? Atau memang karena masih canggung aja pertama kali ketemu orang baru. Apapun itu, untunglah kopdar kali ini memiliki beberapa agenda yang seru-seru, seperti tukar kado dan bikin video.


Karena mau hujan--padahal tadinya panas--kita pun pindah ke Taman Bentoel Trunojoyo bagian Selatan. Benar saja, baru aja kita pindah dan sampe di tamannya, hujan langsung deras banget disertai angin. Kita pun sampe ndusel-ndusel berteduh biar gak kehujanan. Di saat hujan ini kita isi dengan ngobrol-ngobrol bebas, sampe muncul singkatan-singkatan KK yang baru seperti "Kopdar Kehujanan", "Kebelet Kencing", dan "Kolor Kebasahan".


Habis hujan, terbitlah lapar. Kita pun bergerak lagi ke warung bakso terdekat untuk mendapatkan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kelaparan). Tapi begitu sampe di depan warung baksonya, ternyata jalannya keblock oleh banjir, kita gak bisa masuk. Mau masuk warung bakso doang jadi berasa kancil yang mau menyebrangi sungai buaya. Setelah perahu karet tim SAR dan helikopter penyelamat tak kunjung datang untuk membawa kami kesebrang, mas-mas bakso nya menaruh kursi sebagai jembatan kami menyebrang. Maka muncul singkatan KK yang lain: "Kuliner Kebanjiran". Perjuangan makan bakso tak pernah sedramatis ini. Setelah makan bakso, kita pun kembali ke taman untuk membuat video dan tukeran kado. Setelah itu pulang deh ke habitat masing-masing.

perjuangan menggapai bakso. (foto by: Dewi)

Seru rasanya bisa merasakan kembali kopdar pertama kali dengan orang-orang baru yang belum pernah kenal. Merasakan sensasi dari canggung ngomong sampai lama-lama akrab sampe bisa becanda-becanda dan ketawa-ketiwi bareng. Dan kalau dipikir-pikir itu semua terjadi hanya karena kita adalah sama-sama blogger, keren banget.

Woke, gue kembali bisa mengikuti event lagi nih abis bagi rapot, ya itung-itung menghindari amuk ortu setelah melihat nilai rapot refreshing giduh. Acaranya tidak lain dan tidak bukan adalah Acara ulangtahun WWF yang ke50, bertemakan Golden Path of Love, Persembahan Cinta Untuk Bumi. (note : ini WWF lembaga konservasi alam liar ya, bukan WWF smackdown, jadi jangan berharap akan ada John Cena di postingan ini). Sebagai alien yang cinta akan planet biru ini, maka gue menyempatkan ikut acara ini, selain itu juga, gue pengen ketemu sama manusia-manusia kancut penghuni bumi yang ternyata diundang di acara ini dan dapet jatah booth. Yeah, Kancut Keblenger. Acara sendiri dimulai dari tanggal 16 Desember - 23 Desember 2012, dan gue dateng di hari terakhir yakni Minggu 23 Desember 2012.

Berangkat dari Tangerang sama si Sahil, naik Trans Citra Raya seperti biasa. Tapi ada yang beda di perjalanan kali ini, karena ini pertama kalinya gue naik kereta *bilang WOW, sekarang!* . Ya, karena buat sampe lokasi acara yakni di Taman Ismail Marzuki yang ada di Cikini, katanya paling enak kalo naik kereta dan turun di stasiun cikini, begitu kata teman-teman dan supir bus yang gue tanyakan, yaudah sip, kita naik kereta. Turun dari bus di Juanda, lalu naik commuter line di stasiun Juanda dan turun di stasiun Cikini, biar kata deket banget, gue sumringah-sumringah norak gitu, hahahaha.

Hah, pasti kalian udah pada bosen dengan intro postingan gue yang selalu diawali dengan pengakuan telat posting, jadi kali ini langsung aja deh. Walau eventnya udah lewat satu bulan hampir dua bulan, tapi tetep aja kurang sreg kalo belum diposting di blog hohoho. Setelah tahun kemaren gue gak bisa ikut Social Media Festival dan berencana pengen ikut tahun ini, akhirnya kesampean juga. Social Media Festival 2012 diadakan mulai dari tanggal 12, 13, 14 Oktober 2012. Dan gue memutuskan kesana hari Sabtu 13 Oktober 2012, alias di hari kedua. Gue berangkat bareng Sahil dan Tyo, dan udah janji dengan teman-teman Kancut Keblenger buat ketemu disana. Btw, KK buka stand loh disana, sayangnya gue gak bisa ikut jaga stand dan nginep sama anak-anak KK yang lain.

Karena hari Sabtu gue bimbel, jadi kita berangkat siang abis gue bimbel, eh gue salah memperkirakan jadwal bus Trans Citra, jadi ketinggalan dan baru ada bus lagi jam 3. Yaudah deh kita naik bus kota aja dan rutenya juga gue gak tau, jadi gue nanya Mega dulu di twitter, abis dapet balesan ,kita berangkat. Bayangan gue tuh paling lama sampe lokasi acara di Gelanggang Renang Senayan jam 4an, eh ternyata kita baru sampe jam 5an, alamat bakal pulang malem nih. 

Lagi-lagi, ini adalah postingan yang udah-ditulis-didraft-tapi-belum-sempet-diselesain-dengan-alasan-sibuk-dan-udah-gak-anget-lagi-tapi-sayang-karena-udah-ditulis-didraft-jadinya-diposting-aja ._.v Pada tanggal 29 dan 30 September 2012 kemaren sukses diadakan Blogilicious Tangerang 2012. Blogilicious Tangerang adalah bagian dari rangkaian Roadshow Blogilicious yang diadakan di 7 Kota di Indonesia, dimulai dari Madura pada tanggal 7 April dan berakhir di Tangerang yang merupakan puncak dari roadshow blogilicious 2012. Memang, setelah merasakan serunya acara seminar dan workshop blog blogilicious di Blogilicious Milad Jakarta tahun lalu, gue bertekad pengen ikut acara ini lagi tahun depan, karena sudah merasakan sendiri manfaat dan ilmu blog yang didapet dari acara ini. Ternyata eh ternyata, tahun ini penutupan blogilicious diadakan di Tangerang, dan bukan cuma itu, Komunitas Bloger Benteng Cisadane (KBBC) pun ditunjuk menjadi panitia lokal sebagai komunitas blogger di wilayah Tangerang Raya. Wah, bukan jadi pesertanya lagi, tahun ini gue jadi bagian dari panitia Blogilicious Tangerang.

Persiapan demi persiapan pun dilakukan, rapat demi rapat pun digelar guna mematangkan persiapan Blogilicious Tangerang ini. Sampe tibalah hari H yang ditunggu-tunggu, rombongan peserta yang datang lebih cepat dari yang dijadwalkan sempet bikin kita agak kaget, antusias sekali sepertinya. Peserta mayoritas dari kalangan pelajar yang notabene blogger pemula dan baru merintis blog, ada juga yang belum punya blog dan ingin belajar ngeblog, dan sebagian lagi adalah para blogger yang udah lama ngeblog. Di acara ini juga turut hadir teman-teman blogger dari komunitas blogger berbagai kota, diantaranya Blogger Bekasi, Blogger Jogja, Blogger Depok, Blogger Pelajar (Medan), Tugu Pahlawan (Surabaya), dan lain-lain.. saatnya bilang WOW sambil koprol.. sekarang!

Postingan ini harusnya diposting di awal September, tapi ngaret banget sampe satu bulan gini .. gapapa deh ya, daripada enggak sama sekali, lagian sayang draftnya, post aja deh. Di awal September kemaren gue menghadiri event yang udah ditunggu-tunggu dari bulan lalu, yaitu Anime Festival Asia Indonesia 2012. Event ini sebelumnya sukses diadakan di Malaysia tanggal  9-10 Juni 2012 lalu. Festival anime dan pop culture Jepang terbesar ini hadir di Indonesia tanggal 1-2 September 2012. Ngeliat guest yang macai macai, gue gak mau ketinggalan acara ini, dan langsung mencuci otak anak-anak Yamato Club biar berangkat bareng. Oh ya, tahun ajaran ini anggota yamato nambah buanyaaaak banget lho.. dan waktu gue umumin tentang event ini, gak disangka pada antusias, jadilah kami berangkat kesana rame-rame kayak mau tauran antar kampung.

Selain sama Yamato Club, beberapa anggota Kancut Keblenger yakni Bang Farid, Data, Fachri, dan Mega juga berencana kesana, kita dateng di hari kedua atau hari Minggu tanggal 2 September, sementara Bang Ferdi berangkatnya hari Sabtu. Dari Tangerang, naik Trans Citra, rombongan Yamato Club 20an orang (padahal gue kepala suku rombongan tapi gak tau jumlah pastinya #fail). Kita udah sampe terminal jam setengah 9 padahal jadwal bus setengah 10, ya, dengan rombongan sebanyak ini harus dateng sebelum busnya ada biar dapet duduk semua. Tapi ternyata yang dateng bukan bus ukuran 3-2 kayak yang biasa dinaikin, tapi bus tanggung 2-2, walhasil walau itu bus baru dateng dan kosong, kami ditambah penumpang lain yang udah nunggu sukses memenuhi bus itu dan sampe banyak yang berdiri termasuk gue.

Sekitar dua minggu yang lalu atau tepatnya hari Kamis tanggal 12 Juli 2012, KBBC (Komunitas Bloger Benteng Cisadane) kembali mengadakan workshop pelatihan blog. Kali ini kami mendapat kesempatan memberikan workshop di SMPIT Al-Fatih 1, Perumahan Graha Gardenia, Citra Raya, Kab. Tangerang. Al-Fatih tuh SMP gue dulu, jadi gue seneng banget waktu dikasih kesempatan buat ngisi workshop disini, ah mengembalikan kenangan dah.


Setelah Seminar Pelatihan Blog di SMAN 3 Kab. Tangerang, sekolah gue saat ini (duh, postingannya lupa gue bikin, yaudah daripada yang ini lupa lagi gue bikin aja postingan laporannya sekarang daripada gak sama sekali XD), Seminar 'The Secret of Blog' di kampus Pakarti Luhur, di tahun 2012 ini KBBC kembali mengadakan pelatihan blog dalam bentuk workshop, kali ini diadakan di SMPIT Al-Fatih 1. Sebenarnya pemberitahuan dari sekolahnya agak mendadak, tapi untunglah dalam waktu tiga hari itu masih sempat untuk mempersiapkan materi.

Oke, sekarang gue mau ceritain acara Harumatsuri ke 7 yang diadakan UHAMKA di hari kedua yakni pada hari Sabtu tanggal 26 Mei 2012 yang diadakan di Lapangan Bulungan. Acaranya banyak, kayak cosplay, cover dance, guest band, dan tentunya pengumuman pemenang serangkaian lomba yang diadakan selama Harumatsuri ini berlangsung, termasuk pengumuman lomba yang diadakan di hari pertama yang gue ceritain disini. Harumatsuri sendiri artinya "Festival Musim Semi", acara ini diadakan rutin oleh mahasiswa pendidikan bahasa Jepang UHAMKA setahun sekali. Dan pada tahun 2012 ini adalah Harumatsuri yang ke 7, diadakan selama dua hari yakni pada hari Kamis 24 Mei 2012 dan Sabtu 26 Mei 2012.

Oh ya, di hari kedua ini juga rencananya bakal ada kopdar dadakan sama Komunitas Blogger Kancut Keblenger, kita janjian ketemuan langsung di lokasi acara. Sementara gue berangkat bareng rombongan sekolah dan Yamato Club. Cuma satu yang gue butuhkan selama perjalanan Tangerang - Bulungan itu..... oksigen. Rasanya udah mau melambaikan tangan ke kamera saat baru berangkat, karena banyak yang ikut, kita tumpuk-tumpukan di dalam mobil, udah gitu gue duduk paling belakang dan AC gak sampe sini, ditambah dengan alunan musik dangdut yang memaksa untuk bergoyang di tengah kesempitan.... obat bius mana obat bius?

Padahal acaranya udah lumayan lama, tapi baru sempet posting, maafkan hamba ya. Dan maaf juga beberapa hari ini domain .com nya gak bisa diakses, ada gangguan DNS *asalan* *ngikut-ngikutin kaskus* *padahal lupa bayar domain #plak * .. ya, memalukan memang, tapi tenang, gue udah dapet kambing hitam atas terbengkalainya blog ini, Harumatsuri. Sempet disinggung dikit di postingan sebelum ini kalo gue ikut lomba Cerdas Cermat di event Harumatsuri di UHAMKA ngewakilin sekolah, itu juga yang bikin gue semakin jarang update blog, karena hampir setiap hari pulang sore buat latihan bahasa Jepang dan di rumah belajar buat mempersiapkan lomba cerdas cermat itu *alesan lainnya*

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun datang, tanggal 24 Mei 2012 hari Kamis, kita semua yang ikut lomba Harumatsuri + supporter yang tidak lain adalah anggota Yamato Club (J-Club di sekolah gue) bersiap-siap di depan gerbang, gak belajar kayak anak-anak lain.. asik bolos pelajaran. 

Kemaren-kemaren, karena gue lagi masa UTS, jadi gue jarang ke luar rumah dan ikut kegiatan. Tapi begitu selesai, gue serasa merdeka dan bisa ikut kegiatan lagi. Hari Minggu tanggal 15 April 2012, gue ikut kopdar rutin bulanan KBBC , dan bulan ini jadwalnya kopdar Donor Darah yang rutin diadakan setiap 3 bulan sekali, dan bulan ini adalah yang ke-16 kalinya. Kopdar diadain di PMI Kab. Tangerang seperti biasa.