Di musim hujan kayak gini, emang paling enak makan yang anget-anget. Daripada galau dengan orkestra musik deras hujan berpadu dengan wangi scent petrichor yang membawa memori masa lalu, gue memutuskan buat masak untuk makan sore. Tapi rasanya bosen kalau tiap hujan makan yang itu-itu aja, nah kebetulan tempo hari dapet kiriman Sotoji, dan jadilah gue masak sotoji di sore yang hujan itu.
Apaan tuh Sotoji?
Sotoji tuh Soto Jamur Instan. Semacam soto jamur siap saji yang dibungkus dalam kemasan, tinggal seduh dan soto pun siap menyelamatkan kita dari rasa lapar. Tentu aja ini merupakan suatu inovasi baru makanan instan yang selama ini didominasi dengan produk mie instan. Sotoji juga bergizi karena mengandung banyak protein dan serat yang tinggi lho, ini tidak lain tidak bukan karena jamur yang ada di sotoji ini adalah jamur tiram.
Ketika sang pemilik video melihat "Courtesy of Youtube" |
Semenjak ada acara "On The Spot", banyak acara-acara serupa yang isinya menayangkan info-info unik dan menarik serta di dukung dengan video, ala thread di longue kaskus. On The Spot sebagai yang pertama menayangkan berita unik ini langsung ngehits, mungkin info yang ditayangkan biasa menurut masyarakat internet atau bahkan repost (karena udah pernah baca di kaksus), tapi untuk masyarakat televisi tentunya ini merupakan hal yang baru dan unik, positif memang, jadinya bisa menambah wawasan pemirsa televisi tanpa usah baca di internet.
Kayak kebanyakan acara yang lagi ngetrend di TV, konsepnya pun banyak ditiru stasiun tivi lain, acara serupa pun bermunculan dan kebanyakan dengan embel-embel "spot" , sebut aja "Hot Spot" , "Spotlite" dan lain-lain yang menghiasi tipi dari pagi sampe malem. Wajar sih diikutin, karena acara kayak ginian emang menggoda buat ditiru, bayangkan aja, tinggal ngonline, ngaskus, ngeyutup, bisa jadi sebuah acara berita televisi, kayaknya gampang banget.
Trus ya dari semua acara-acara kayak gini, selalu ditampilkan video pendukung, yang diambil dari youtube. Sebenernya gue agak kurang sreg dengan pengambilan video youtube ini. Yang pertama, kualitas video amatir yang diupload ke youtube kan rendah dan resolusinya kecil (maklum, biar yang buffer gak ngos-ngosan) jadi kayaknya sangat gak nyaman kalo ditayangin di tv, kayak nonton mario bros di tendo, kotak-kotak pixel gitu.
Gue kangen, kangen nulis tentang keseharian gue, nulis postingan blog buat curhat tentang hari-hari gue, gue kangen merasakan sensasi kepuasan setelah meng-klik tombol publish karena udah menuangkan isi hati dan pikiran. Kebetulan gue juga baru baca salah satu postingan di blog bang Bena Kribo, tentang bang Bena yang jalan-jalan ke Singapore sama pacarnya. Diawal postingan juga bang Bena merasakan kerinduan yang sama kayak gue, dan gue merasakan kerinduan yang sama dengan bang Bena, jadi kita saling merindukan #opoiki. Mungkin ini masalah yang dialami blogger-blogger personal blog kayak gue dan bang Bena, motivasi awal ngeblog tuh pengen "curhat" seiring perjalanan waktu kita akan merasa kok postingan gue curhatan semua ya? mulailah kita bikin postingan tips-tips atau informasi-informasi yang dirasa bisa lebih bermanfaat bagi orang lain daripada postingan curhatan. Tapi kita juga akan sampai pada titik "kangen" ingin curhat di blog, tapi apadaya, kita udah sulit melihat hal-hal menarik di keseharian kita untuk diposting, gak kayak waktu pertama bikin blog dulu.
Mungkin inilah kenapa banyak blogger yang punya lebih dari satu personal blog. Ya, kalo punya banyak blog dengan berbagai tema itu masih wajar, tapi ada juga yang punya lebih dari satu blog, tapi sama-sama blog personal. Misalnya blog satunya untuk curhatan, yang bahasanya blak-blakan, dan yang satunya bahasanya jaim dan bahasannya juga agak berbobot. Tapi gue berusaha untuk gak poligami blog personal deh, takut keteteran ngisi postingannya, cukuplah gue punya beberapa blog aja (jumlah disensor :p ), dan tetep ini blog utama gue.
Cukup basa-basinya, takut omongan gue semakin kolot, gue pengen langsung cerita aja. Sebenrnya kerinduan buat balik jadi anggota PPBCDG (Persatuan Para Blogger Curhat Dan Ganteng) udah gue rasain dari akhir tahun 2011 kemaren, tapi yah seperti gue bilang bahwa gue udah kehilangan kepekaan terhadap kejadian keseharian gue yang cukup menarik untuk diposting di blog. Sampai pada Rabu tanggal 4 Januari 2011, pundi-pundi posting gue bisa bertambah karena kejadian pada hari itu.
Kenapa di Indonesia ini banyak orang-orang yang mecari kesempatan dari ketenaran orang? ya contohnya aja, waktu poconggg ngeluarin bukunya, PJP (Poconggg juga Pocong), berbondong-bondong penulis-penulis lain mengeluarkan buku komedi dengan mengangkat tema pocong, dan judulnya mengandung unsur “pocong” pula. Memang, pocong bukan hanya milik Arif ‘poconggg’ muhammad, tapi waktu menertibkannya kok deketan gitu ya, entah niatnya untuk memberi pilihan lain untuk buku pocong, atau yang parah adalah jangan-jangan niatnya buat “menyesatkan” orang yang pengen beli PJP. Terdengar berprasangka buruk, tapi bukan gak mungkin lho, pasalnya ada buku pocong yang covernya dibuat sedemikian rupa biar mirip sama cover PJP yang dibuat oleh bang Yulian .
Lucu dan sedikit geli sih waktu liat tumpukan buku berjudul
“pocong” berjejer dalam satu rak buku di gramedia, tapi para pengunjung juga
tau kalo PJP yang ditulis poconggg mejengnya di rak bertuliskan “Terlaris” atau “Best Seller”.
Bukannya mau menghujat penulisnya, gue juga ngebayangin kalo
jadi penulisnya, kalo gue jadi penulis buku-buku pocong itu, gue juga
merasa
Kalian suka iseng nyoret-nyoret buku pelajaran? kalau megang pulpen tangan gatel kalo gak ngegambar atau nyoret-nyoret? Buku tulis gak ada yang bersih? Halaman belakang buku penuh gambar? Selamat, bagi kalian yang merasa kayak gitu, kalian menemukan temen se-per-iseng-an, yaitu gue, dan kalian juga berkesempatan memenangkan Handphone Blackberry keren! Yang gak merasa gimana? Ya gapapa, terusin baca aja, sambil pegangin kantong dan jaga BB kalian dari kita-kita #NyopetHore
Nah, ini nih yang pengen gue omongin, jadi gue juga suka iseng banget nyoret-nyoret buku pelajaran, kalau megang pulpen tangan bakal gatel buat gambar-gambar atau sekedar nyoret-nyoret, mending pulpen gue, ini pulpen temen sebelah gue bisa gue abisin tintanya dalam 4 jam mata pelajaran. Kadang temen gue suka kesel, udah gue minjem pulpen dia, eh dipake gambar-gambar, mending hasilnya bagus, kadang Cuma coret-coretan gak jelas, ya mau gimana lagi? Namanya juga tangan gue gatel dan kayak udah otomatis gitu kalo udah megang pulpen dan ada kertas (buku tulis, buku paket, kertas absen, kertas makalah) pasti bawaannya pengen nyoret-nyoret.
Masih ada yang merasa sama kayak gue gitu? Bagus, gue ada temen. Ada yang gak ngerasa? Yaudah lanjut gan. Waktu kelas sepuluh, temen sebangku gue agak rese juga, setiap gue nyoret-nyoret buku tulis (padahal udah pake pulpen dan buku gue), dia pasti ngerebut pulpen gue dan bilang, “sssst! Jangan boros pulpen my, hemat uang jajan, ditabung!” . apaan coba?
Ternyata hobi iseng ini ada namanya lho, dan terbukti kan, bukan Cuma gue doank yang iseng kayak gini, ternyata lu lu semua juga pada ngerasa. Ok, bagi yang kurang gaul gak tau namanya, ini adalah Doodle.
Kalau gue sih, waktu-waktu gue produktif banget bikin doodle adalah waktu iseng dan bosen karena pelajaran kosong, waktu ngantuk gara-gara penjelasan guru, jadinya gue nyolong waktu buat gambar-gambar, terus waktu lagi boke, jadi daripada ke kantin ya mending doodling aja di kelas, waktu ulangan terlalu gampang, jadi masih banyak waktu buat doodlling di kertas oretan #halah, dan pada waktu-waktu senggang lainnya.
Kebanyakan doodle gue
Tahun 2011 sudah berlalu, dan mulai terbuka lembaran baru, kita memanggilnya 2012. Diiringi dengan kemeriahan di setiap sudut kota, dengan suara terompet yang bersahutan dan dihiasi dengan warna-warni kembang api di langit mendung ini. Gue - seperti tahun-tahun sebelumnya - gak keluar rumah buat ikut berpesta-pesta di luar, gue cuma tiduran di kasur dengan pintu kamar terbuka, yang membuat gue bisa menonton Transformer 2 di TV ruang tengah dari kamar. Gue gak menaruh perhatian penuh pada film, karena jarak yang lumayan jauh, suara Optimus Prime dan lain-lain kalah oleh suara kembang api dan petasan di luar, bagaikan seorang pengungsian perang yang sedang bersembunyi di banker, dengan suara tembakan di langit dari pesawat tempur lawan, kalau ada home monitoring, mungkin terlihat rumah gue kayak gak ada penghuninya, pada mendem di dalem semua. Gue lebih memilih menyibukkan diri memainkan handphone, masih dengan posisi tiduran gue membuka client twitter kesayangan gue setelah memastikan koneksi Internet dari wifi router gue tetap stabil walau di malam sibuk seperti ini.
Lini masa ternyata juga sedang heboh, gak kalah heboh sama kembang api, ada yang sibuk ngetweet tentang kemeriahan tahun baruan di kota masing-masing, ada yang mengeluh karena suara kembang api di atas genteng rumah, ada pula yang kesal karena kejebak macet di malam tahun baru. Sebagian lagi ada yang countdown setiap menit, dan ada pula yang malah mengenang kenangan-kenangan di tahun 2011, juga ada yang menuliskan harapan mereka untuk tahun 2012, ramai dengan tagar #Resolusi2012 .
Menarik membaca kicauan teman-teman tentang harapan mereka di tahun baru ini, ada yang berharap bisa move on dari sakit hati yang mendalam, ada yang berharap tidak mengulang kesalah yang sama di tahun 2011, ada yang berharap bisa lebih memanfaatkan waktu, dan tidak sedikit yang berharap ingin mendapatkan barang yang mereka idamkan di tahun 2012.
Warna-warni lini masa malam ini tidak kalah dengan warna-warni kembang api, terlebih jika melihat resolusi teman-teman gue. Ada yang sangat percaya diri dan yakin keinginannya akan tercapai di tahun 2012, ada yang ragu-ragu, dan ada yang pesimis - menulis keinginan dan diakhiri dengan kata "ah mustahil" . Keinginannya pun bermacam-macam, ada yang kecil yang mungkin tidak usah berharap-pun akan didapat, ada yang biasa-biasa saja, ada yang berkeinginan tetapi tidak terlalu berharap banyak, dan ada yang memiliki resolusi yang sangat besar menyambut tahun baru, inilah yang dimaksud Resolusi Juara.